Tuesday, May 31, 2011

Game Balap Egrang (J2ME)

Saya membuat aplikasi game J2ME yg judulnya "Balap Egrang". Game ini di buat karena telah berkembangnya teknologi di jaman sekarang, dan semakin tidak ada perhatian masyarakat Indonesia khususnya dalam menanggapi permainan tradisional, mungkin karena sudah di jaman yang modern orang merasa malas untuk bermain permainan Egrang ini dan bahkan pula sampai lupa dengan permainan Egrang ini. Bagai mana agar permainan tradisional Egrang ini tidak kita lupakan? Nah jadi saya membuat game "Balap Egrang" ini agar masyarakat tidak melupakan permainan tradisional Indonesia ini. Dalam format game mobile (J2ME) yang umumnya selalu menjadi sarana hiburan yang praktis, bila dimainkannya game ini orang tidak akan lupa akan adanya game tradisional ini .

Berikut ini adalah gambar" dari game saya hehehe.. :
Tampilan Splash
Tampilan Loading



Tampilan Menu
Tampilan Bantuan



Tampilan About
Tampilan Mulai



Tampilan Game Berlangsung
Tampilan Finish

Saya kepikiran bikin game ini karena pas di suruh buat TA nya game mobile, tapi kalo bisa yang berbau khas Indonesia, ya yang terlintas di pikiran saya EGRANG hehe, saya ajuin judulnya dan alhamdulillah di terima! , ga kepikiran mau buatnya kaya gimana-gimana, nah pas kepikiran makin bingung aja nih, dan lama kelamaan karena ada rasa ingin bisa, mau, dan usaha terbuat lah game ini ^^ .
Mungkin kalo ada niat lagi game ini mau di perbagus :D.
Link download game [here]

Game ini saya buat untuk memperoleh nilai tugas akhir java II program studi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak yang berbasis Java (J2ME) yang di wajibkan oleh sekolah saya yaitu SMK Negeri 4 Bandung. Dalam mengerjakan program ini, saya dibimbing oleh kedua guru terbaikku yaitu : 
Guru Pembimbing 1 : Drs. Purwanto, SST.MT 
Guru Pembimbing 2 : Kurnia Jaya Eliazar.

Permainan Tradisional Egrang

Egrang
Orang Jawa mengenal berbagai macam jenis permainan tradisional, yang sekarang tidak lagi ditemukan. Berbagai macam permainan tradisional tersebut memberi ruang ketrampilan bagi pemakainya. Dalam kata lain, permainan tradisional Jawa tidak menempatkan relasinya hanya pasif. Lebih dari itu harus aktif dan kreatif. Sebab, permainan tradisional Jawa memberikan rangsangan kreatif bagi relasinya.
Salah satu jenis permainan tradisional Jawa apa yang dikenal sebagai egrang. Permainan ini mengandaikan pemakai/relasinya lebih tinggi posisinya. Diluar ukuran tinggi manusia. Bahan yang dipakai sebagai egrang adalah bambu, yang dibuat meyerupai tangga, tetapi tangganya hanya satu. Kapan orang memakai egrang kakinya dinaikan di atas satu tangga, atau pustep kalau meminjam istilah sepeda motor, untuk kemudian berjalan. Jadi, pemakai egrang naik diatas bambu yang dibuat sebagai jenis mainan dan kemudian berjalan kaki.
Karena itu, orang yang memakai egrang perlu melewati proses belajar dulu, karena membutuhkan keseimbangan. Kapan keseimbangan tidak terpenuhi orang bisa jatuh dari egrang. Siapapun bisa menggunakan egrang, tidak harus anak-anak, orang dewasapun bisa menggunakannya.
Egrang bentuknya bisa pendek, tetapi bisa pula tinggi. Yang pasti, kapan orang bermain egrang, posisi tubuhnya menjadi jauh lebih tinggi dari tubuh yang sebenarnya. Persis seperti orang berdiri di tangga, atau naik di atas meja.
Namun permainan egrang sekarang tidak lagi mudah ditemukan. Mungkin malah sudah hilang. Atau barangkali, permainan egrang tidak lagi relevan di jaman sekarang. Di tengah anak-anak terbiasa dengan eskalator yang tersedia di mall: hanya berdiri tangga bisa berjalan sendiri. Egrang sepertinya memberikan “rasa susah” dari fasilitas teknologi.
Tampaknya proses membentuk kreativitas telah menemukan formula yang sama sekali lain. Tidak berawal dari kesaadaran dan inisiatif dari dirinya sendiri dan hanya sedikit sekali memerlukan dorongan dari luar seperti egrang. Kreativitas jaman sekarang memerlukan instrumen yang tidak lagi sederhana dan, sulit meninggalkan teknologi.
Karena itu, egrang adalah masa lalu yang sekedar untuk dikenang dan sulit untuk ditemukan. Anak-anak tidak lagi “mengenal” apa itu egrang dan bagaimana bentuknya. Bagaimana pula cara memakainya.
Mungkin, kembali untuk mengenalkan ingatan terhadap permainan tradisional Jawa, egrang dan jenis permainan tradisional lainnya perlu untuk dihadirkan. Bukan yang utama untuk mengembalikan “kisah masa lalu”. Namun lebih untuk memberikan referensi kultural pada anak-anak sekarang yang terbiasa dengan permainan yang serba teknologis.
Dari egrang, barangkali orang bisa menanapki jenis permainan tradisional Jawa lainnya yang sekarang sekedar sebagai kenangan.